REKRUTMEN TENAGA KERJA



MAKALAH
REKRUTMEN TENAGA KERJA
(Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia )
Dosen Pengampu :
Enny Puji Lestari.,M.E.Sy
Disusun Oleh :

1.      Dwi Lia Setia Wati                : 1502100038
Kelas : C
Semester : IV ( empat )
Prodi : S1 Perbankan Syariah

SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
 METRO
2017


REKRUTMEN TENAGA KERJA

 

1.    Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses mencari, mengadakan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.[1]
Jadi, yang dimaksud rekrutmen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencari para pelamar, mengadakan rencara pengrekrutan, dan menarik para pelamar yang sesuai kualifikasi untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi, dimana proses tersebut dimulai dari mencari para pelamar dan berakhir ketika lamaran-lamaran tersebut sudah dikumpulkan dan akan dilanjutkan ke dalam tahap seleksi.
Defenisi rekrutmen menurut beberapa pakar MSDM :
a.    Rivai dan Sagala menyatakan bahwa rekrutmen merupakan proses menentukan dan menarik pelamar, yang mampu untuk bekerja dalam organisasi. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan atau dikumpulkan. Hasilnya merupakan sekumpulan pelamar calon pegawai baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan jumlah SDM (pegawai) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu organisasi.
b.    Yuniarih dan Suwanto menyatakan bahwa perekrutan merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah pegawai dari berbagai sumber, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan sehingga mereka mampu menjalankankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya.[2]
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa pakar MSDM di atas maka dapat saya ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud rekrutmen adalah serangkain proses yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk menarik pelamar dari berbagai sumber sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang dibutuhkan berdasarkan kualifikasi yang ditentukan, baik berdasarkan kemampuan, pengetahuan dan keahlian dari para pelamar yang mampu menempati posisi yang diperlukan disuatu organisasi sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuan dalam organisasi.
Adanya rekrutmen tenaga kerja biasanya terjadi karena beberapa penyebab, misalnya, berdirinya sebuah perusahaan baru sehingga membutuhkan SDM. Karena adanya perluasan kegiatan organisasi yang menciptakan pekerjaan-pejerjaan dan kegiatan baru yang sebelumnya tidak dilakukan sehingga membutuhkan penambahan SDM dalam organisasinya. Adanya lowongan pekerjaan juga dapat ditimbulkan karena ada pekerja yang berhenti dan pindah ke organisasi yang lain. Penyebab lain karena adanya pekerja yang diberhentikan karena menyalahi aturan dalam organisasi sehingga organisasi tersebut membutuhkan SDM yang baru. Alasan lain karena ada pekerja yang usianya sudah tidak produktif dan telah pensiun atau adanya pekerja yang meninggal dunia. Sehingga dari berbagai sebab di atas, suatu organisasi melakukan kegiatan rekrutmen tenaga kerja untuk mencari SDM yang dapat menempati posisi-posisi yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi menjalankan misi dan mencapai visi serta tujuan dalam organisasi tersebut.

2.   Metode dan Teknik Rekrutmen
a.     Metode Rekrutmen
Penemuan cara yang tepat untuk mendorong orang berkualifikasi melamar pekerjaan, sangat penting ketika suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan pegawai baru, dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode yang dapat digunakan ada dua, yaitu metode e-rekrutmen dengan menggunakan media website (internet) dan metode tradisional.

(1) Metode E-Rekrutmen (internet)
Salah satu metode yang cukup popular dewasa ini adalah penggunaan media website. Kecepatan dan keluasaan jangkauan yang ditawarkan website membuat proses rekrutmen menjadi  lebih efisien dan efektif biaya baik bagi kandidat pekerja maupun bagi pemberi pekerjaan. Oleh karenanya, rekrutmen melalui internet ini telah menjadi isu hangat dalam Manajemen Sumber Dana Manusia (MSDM), khususnya dalam pendekatan rekrutmen telah menjadi bagian integral yang dapat diukur dari alat perekrut. David Manaster, presiden Electronic Recruiting Exchange, berpendapat bahwa penggunaan internet telah menjadi bagian fundamental rekrutmen. Oleh karenanya, internet kemungkinan akan menjadi alat rekrutmen dan staffing (tenaga) paling efektif di masa mendatang. Walaupun rekrutmen internet belum menggantikan rekrutmen tradisional, tetapi ini telah menjadi bantuan esensial bagi perekrut tenaga kerja dewasa ini.[3]
Jadi, dengan metode e-rekrutmen atau menggunakan media internet yang salah satunya bisa menggunakan situs website suatu organisasi tersebut maka proses rekrutmen tanaga kerja akan lebih efisien dan efektif  untuk calon tenaga kerja yang mencari lowongan dan bagi perusahaan pemberi kerja, sehingga metode ini juga cukup inovatif untuk menarik pelamar. Dengan e-rekrutmen, proses pengrekrutan didukung oleh internet dan  teknologi yang mendukung proses tersebut, sehingga tidak ada kelemahan dalam hal jarak jauh antara pelamar dengan organisasi atau perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Adapun dengan metode ini, lowongan dapat dipublikasikan melalui website perusahaan atau papan pekerjaan online, yang kemudian pelamar atau pemohon dapat mengajukan permohonan atas lowongan tersebut melalui internet. Demikian juga korespondensi lebih lanjut antara organisasi dan pemohon dapat dilakukan via internet atau online. Meskipun metode e-rekrutmen dapat memudahkan proses pengrekrutan, tetapi jangan mengabaikan metode rekrutmen tradisional. Metode e-rekrutmen tidak dapat diperlakukan sebagai satu-satunya alat atau metode pengrekrutan, tetapi harus diintergrasikan (digabungkan) dengan keseluruhan strategi rekrutmen dan seleksi.

(2) Metode Rekrutmen Tradisional
Metode tradisional ini merupakan metode yang menggunakan sumber-sumber yang kurang didukung oleh teknologi modern, biasanya menggunakan sumber rekrutmen eksternal seperti media cetak dan media gambar ataupun suara. Seperti menggunakan iklan dalam bentuk brosur, koran, radio, televisi dan lainnya. Selain itu menggunakan agen tenaga kerja, rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lembaga pendidikan dan lainnya.
Dengan metode tradisional ini, pelamar harus menyerahkan persyaratan permohonan secara langsung dan tertulis tidak dengan online. Adapun untuk menghubungi pelamar, organisasi tersebut harus menghubungi via telepon dan melakukan pertemuan tatap muka. Memang dengan metode tradisional ini merupakan cara lama, namun metode ini tetap dipakai oleh organisasi sebagai metode rekrutmen walaupun dewasa ini sudah berkembang dan menggunakan metode e-rekrutmen. Metode tradisional digunakan agar memaksimalkan proses rekrutmen.

b.     Teknik Rekrutmen
Teknik rekrutmen dapat dilakukan melalui asas sentralisasi dan asas desentralisasi, yang tergantung pada keadaan organisasi, kebutuhan, dan jumlah calon pegawai yang akan direkrut.
(1) Teknik Rekrutmen Sentralisasi
Teknik sentralisasi biasanya dilaksanakan secara terpusat di kantor pusat organisasi jika pegawai yang akan direkrut berjumlah sangat besar dengan kualifikasi jabatan yang bervariasi. Sehingga manajer SDM berkewajiban meminta informasi kepada tiap satuan kerja tentang berbagai karakteristik dan jumlah pegawai yang dibutuhkan unitnya untuk periode berikutnya. Hal ini dilakukan agar manajer SDM dapat mengkalkulasi kebutuhan pegawai pada organisasinya.
Misalnya, manajer SDM PT Jeremy Dedidy Mangalaptua menyajikan kebutuhan pegawai tahun 2015 setelah memperoleh berbagai informasi dari berbagai unit atau departemen sebesar 128 orang dengan rincian sebagai berikut :[4]
No.
Divisi
Tingkat Pendidikan
Jumlah
SMA
D-3
S-1
S-2
S-3
1.
Sumber Daya Manusia
3
2
16
3
1
25
2.
Produksi
4
15
20
5
1
45
3.
Keuangan
1
5
9
3
-
18
4.
Pemasaran
5
15
8
5
1
34
5.
Umum
-
1
4
1
-
6
Jumlah Kebutuhan Pegawai
13
38
57
17
3
128

Jadi dapat saya simpulkan bahwa, teknik sentralisasi ini biasa digunakan dalam organisasi yang berskala besar sehingga dilaksanakan secara terpusat di kantor pusat organisasi ketika jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Oleh karenanya, organisasi yang mengelola SDM akan bertanggung jawab untuk meminta para manajer memperkirakan secara periodik mengenai jumlah dan jenis-jenisnya yang dibutuhkan diwaktu yang akan datang dengan mengumpulkan informasi dari masing-masing divisi atau departemennya.
Lembaga tingkat pusat akan mengeluarkan pengumuman perihal lowongan kerja yang tersedia untuk memenuhi peraturan perundangan. Setiap pengumuman harus memasukkan informasi, seperti :
·         Jenis pekerjaan, klasifikasi, dan besarnya gaji
·         Lokasi tugas
·         Gambaran tugas dan kewajiban kerja
·         Kualifikasi minimal
·         Tanggal mulai kerja
·         Prosedur pelamaran
·         Tanggal penutupan
·         Pelaksanaan tes serta tanggal pengumuman kelulusan pelamar.[5]
              Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa setiap organisasi yang menggunakan teknik sentralisasi harus memberi pengumuman terkait delapan hal tersebut guna memenuhi perundang-undangan yang ada, agar terjadi keadilan dan kesetaraan untuk  para pelamar, karena menurut saya yang menjadi maksud pokok perundangan tersebut adalah persamaan dalam kesempatan melamar dan persamaan terhadap hasil yang akan dicapai para pelamar kerja. Sehingga akan terjaga kesetaraannya antara para pelamar.

(2) Teknik Rekrutmen Desentralisasi
   Rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi pada organisasi yang relatif kecil, kebutuhan rekrutmen yang terbatas, dan dalam organisasi memperkerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengancara ini dipakai untuk posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu organisasi. Organisasi secara mandiri biasanya lebih memilih rekrutmen yang didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung mengendalikan proses rekrutmennya. Akan tetapi, kelemahannya pada para pimpinan tingkat pusat yang akan kehilangan kendali mengenai apakah proses rekrutmen itu dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak.[6]
              Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rekrutmen dengan teknik desentralisasi ini biasa digunakan dalam lembaga atau organisasi yang skalanya relatif kecil, karena kebutuhan rekrutmen dan jenis pekerjaan yang dibutuhkanpun terbatas. Teknik desentralisasipun biasa digunakan untuk mengrekrut posisi-posisi yang khas seperti professional, ilmiah, dan administratif sehingga saat permintaan pekerjaan meningkat tetapi lowongan kerjanya terbatas teknik desentralisasi merupakan teknik yang efektif.
3.   Sumber Rekrutmen
Terdapat dua sumber utama yang digunakan dalam pengrekrutan tenaga kerja, yaitu sumber internal dan sumber eksternal.
a.     Sumber Internal
Sumber internal dalam rekrutmen meliputi pegawai yang sudah ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau dirotasi tugasnya, serta mantan pegawai yang bisa dikaryakan dan dipanggil kembali. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menempelkan pemberitahuan pada papan pengumuman, pengumuman lisan, penelitian riwayat kerja pegawai (personnel records), penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja, melakukan pemberian peringkat dari kegiatan penilaian, melakukan pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut keterampilan pada system informasi SDM organisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat job posting dan daftar keterampilan (skill inventories).[7]
Jadi, dapat saya simpulkan bahwa sumber rekrutmen internal merupakan sebuah kebijakan organisasi yang memberikan kesempatan pertama bagi pegawai-pegawai yang sudah ada di dalam suatu organisasi atau memanggil kembali mantan karyawan yang masih dapat berpartisipasi dalam tujuan organisasi, kemudian dapat direkrut untuk menempati posisi yang membutuhkannya atau mengisi jabatan yang lowong. Biasanya dengan promosi atau pemindahan posisi. Adapun penyampaiannya dilakukan dengan beberapa cara baik secara lisan maupun tulisan dan dengan penilaian yang sangat matang. Karena pegawai yang ada pada saat ini sudah mengetahui berbagai harapan organisasi tentang kinerja yang ditentukan, keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi tersebut.
Menurut Nawai, untuk melakukan rekrutmen internal ada kegiatan yang popular dan banyak digunakan, diantaranya :
(1)  Rencana Suksesi, difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi eksekutif. Program yang strategis bagi sebuah organisasi/perusahaan ini diselenggarakan secara informal. Dengan demikian, dilakukan identifikasi para pegawai untuk mendapatkan calon yang potensial. Pegawai diberi kesempatan memperoleh kesempatan setingkat eksekutif, baik dengan cara pelatihan atau melalui pengalaman langsung yang berdampak untuk pengembangan karier maupun untuk menguji kemampuannya sebelum menempati posisi penting dilingkungan perusahaan.
(2) Penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job posting), yaitu memberikan kesempatan pada semua pegawai yang berminat. Selanjutnya, semua pegawai yang berminat untuk mengisi jabatan menyampaikan permohonan untuk mengikuti seleksi internal.
(3) Perbantuan pegawai, yaitu perbantuan pekerja untuk jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada). Sesetelah diketahui bahwa pegawai yang diperbantukan merupakan calon yang tepat dan sukses, ia dapat diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.
(4) Kelompok pekerja sementara (temporer), adalah sejumlah tenaga kerja yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja. Diantaranya adalah dengan system kontrak, yang berakhir sesuai dengan perjanjian masa kontrak selesai.
(5) Promosi dan pemindahan, yaitu kekosongan jabatan yang lebih tinggi diambil dari pekerja yang jabatannya lebih rendah. Selain itu, bisa juga dalam bentuk memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang jenjangnya sama.[8]
Dari lima kegiatan tersebut dapat dipahami bahwa sumber pengrekrutan internal merupakan pengrekrutan yang SDM-nya bersumber dari dalam organisasi itu sendiri, yaitu pegawai-pegawai yang ada kemudian dengan adanya kekosongan posisi jabatan tersebut, maka dilakukannya pengrekrutan internal menggunakan cara-cara atau kegiatan-kegiatan sebagai mana disebutkan di atas. Karena pegawai-pegawai tersebut dinilai sudah mengenali visi, misi, dan tujuan dari organisasi tersebut, sehingga akan lebih baik jika pengrekrutannya dilakukan dari dalam organisasi.
b.     Sumber Eksternal
Sumber eksternal merupakan proses mendapatkan tenaga kerja dari tenaga kerja di luar perusahaan. Manfaat terbesar rekrutmen eksternal adalah mendapatkan palamar yang lebih banyak. Hal ini tentunya mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten dari pada yang normalnya dapat direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja, metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang akan menghasilkan wawasan baru kedalam profitabilitas.[9]
Jadi, sumber eksternal merupakan proses untuk mendapatkan pekerja atau tenaga kerja yang bersumber dari luar perusahaan atau organisasi yang memiliki bobot suatu kualifikasi tertentu. Sehingga jelas, bahwa sumber eksternal adalah tenaga kerja yang saat ini tidak dikaryakan dalam organisasi tersebut, sehingga calon tenaga kerja tersebut merupakan pelamar yang bener-benar sedang mencari pekerjaan di organisasi tersebut.
Adapun cara-cara yang dilakukan oleh sebuah organisasi guna mendapatkan calon tenaga kerja yang bersumber dari luar organisasi, antara lain :
(1)  Eksekutif  mencarai perusahaan, yaitu perusahaan menawarkan upah/gaji yang kompetetif dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Jika sulit dipenuhi, lembaga/organisasi dapat mengangkat konsultan ahli, yang diperoleh dari berbagai lembaga, khususnya perguruan tinggi.
(2) Agen tenaga kerja, yaitu perusahaan bekerjasama dengan agen tenaga kerja , yang memiliki calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Disini perusahaan hanya menyampaikan karakteristik calon yang diinginkan. Apabila calon yang diajukan disetujui dan diangkat sebagai eksekutif, perusahaan membayarkan sejumlah uang yang disepakati pada agen tersebut.
(3) Rekrutmen dengan advertensi, yaitu perusahaan menggunakan surat kabar lokal, majalah, radio, dan televisi, atau mengirimkan pengumuman tersebut secara langsung kepada calon.
(4) Bentuk eksternal lain :
·         Teman/family pegawai, dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mencalonkan seseorang yang dikenalnya, dengan ketentuan harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga kerja yang kompeten.
·         Kantor penempatan tenaga kerja, perusahaan dapat meminta bantuan atau bekerjasama dalam merekrut tenaga kerja baru melalui daftar tunggu pencari kerja. Setiap calon dipanggil untuk mengikuti seleksi agar diperoleh tenaga kerja yang kompetetif.
·         Balai latihan keterampilan, bertugas membatu pencari kerja untuk memperoleh keterampilan kerja tertentu. Dari balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang direkomendasikan jika jumlah melebihi keutuhan, perusahaan melakukan seleksi melalui proses yang objektif.
·         Organisasi professional, misalnya menghubungkan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan profesi yang dicari perusahaan. Organisasi prefesi merupakan media untuk menyalurkan trnaga kerja atau calon karyawan bagi organisasi yang membutuhkan.
·         Leasing (penyewaan), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka waktu pendek, perusahaan dapat menyewaa tenga kerja profesional yang terampil pada perusahaan penyewaan tenaga kerja (leasing).
·         Open house, perusahaan mengundang orang-orang yang dibutuhkan, kemudian menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, termasuk kebutuhan tenaga kerja yang akan menangani beberapa kegiatan. Apabila ada yang tertarik, perusahaan akan menentukan tanggal pertemuan dengan orang yang bersangkutan agar semua persyaratan dapat diketahui oleh pelamar kerja.[10]
Dari paparan di atas, dapat diketahui bahwa cara atau sumber untuk mendapatkan calon tenaga kerja dengan sumber ekternal lebih banyak dan leih luas, dimulai dari eksekutif mencari perusahaan, dari lembaga pendidikan, dari agen tenaga kerja, menggunakan advertensi yang berbentuk iklan di koran, radio, televisi dan lainnya sampai outsourcing. Dan yang pasti, jumlah pelamar juga akan lebih banyak dibanding dengan sumber internal. Dengan sumber eksternal, untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas dan berbobot juga sangat  memungkinkan, karena calon tenaga kerja yang direkrut harus bersaing antar para pelamar yang jumlahnya mungkin tidak sedikit dan dalam waktu tertentu, adapun mereka harus mengerahkan kemampuan dan pengetahuannya untuk mengalahkan diantaranya, sehingga yang terpilih merupakan tenaga kerja yang bepotensi dibidang yang dibutuhkan. Namun, dengan sumber ini maka perusahaan akan mengeluarkan relatif lebih besar untuk biaya-biaya rekrutmen, seleksi, dan kompensasi awal. Hal itu karena perusahaan akan merekrut dan menyeleksi lebih banyak tenaga kerja dalam waktu tetentu. Oganisasi atau perusahaan yang menggunakan sumber eksternal juga mungkin harus menawarkan kompensasi awal yang lebih tinggi dari standar rata-rata untuk menarik minat pegawai yang sudah berpengalaman.
Cara untuk mendapatkan tenaga kerja yang bersumber dari luar organisasi memang banyak cara yang ditempuh dan digarap. Perlu atau tidaknya menggarap sumber-sumber tertentu tergantung pada jenis dan jumlah tenaga kerja baru yang hendak direkrut. Selain cara-cara rekrutmen dengan sumber eksternal di atas, ada cara yang dapat dipertimbangkan pula, yaitu :
Pelamar Langsung
Salah satu sumber rekrutmen yang dapat dimnafaatkan adalah datangnya para pelamar pekerjaan ke organisasi. Pelamar langsung ini sering dikenal dengan istilah “aplications at the gate”. Artinya para pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, tanpa mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan tersedia lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman pelamar yang bersangkutan atau tidak.[11]
Menurut saya, sumber ini juga penting dipertimbangkan, walaupun mungkin si pelamar hanya mencoba-coba mendatangi sebuah organisasi untuk mencari lowongan kerja, karena permasalahan pengangguran yang semakin tinggi dan adanya desakan akan kebutuhan pekerjaan. Adapun pelamar langsung tersebut sangat memungkinkan memiliki kemampuan, keahlian dan pengetahuan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mengisi lowongan yang tersedia. Dan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan pelamar langsung ini, jika ada yang memenuhi kualifikasi organisasi, maka pencari tenaga kerja dapat merekrutnya dan dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga dalam proses pengrekrutan tenaga kerja sesuai kebutuhan organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009).
Kadar Nurzaman, Manajemen Personalia, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2014).
Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016).
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016).


[1] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 45
[2] Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 120
[3] Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 118
[4] Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 129

[5] Kadar Nurzaman, Manajemen Personalia, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2014), hlm. 70
[6] Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 130
[7] Lijian Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 134
[8] Kadar Nurzaman, Manajemen Personalia, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2014), hlm. 71-72
[9] Kadar Nurzaman, Manajemen Personalia, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2014), hlm. 73
[10] Kadar Nurzaman, Manajemen Personalia, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2014), hlm. 74
[11] Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm.113

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEWA MENYEWA (AL-IJARAH) DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Dasar Al-Hadist Dalam Kaidah Al-Yaqin La Yuzalu Bi Syakk